Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Kerupuk “Bambung” dan Study Lab Bali (bagian 2)

Setelah menyelesaikan cerita bagian satu yang amburadul kohesi dan koherensinya, sepertinya menjadi hutang kalau catatan lain tidak saya narasikan. Atau saya bikin surat pernyataan tidak sanggup melanjutkan cerita, ditandatangani Ki Wangsa, agar sosok asli yang punya catatan juga merasa bertanggungjawab untuk menceritakan kembali. Sudut pandang saya begitu sempit dan sangat tidak sopan menggunakan istilah bambung. Tapi setidaknya kalau kerupuknya tidak kelihatan maka bambungnya sudah jelas. Nah, yang bikin bambung ya penulisnya jadi tidak usah ditanggepin serius-serius. Penulisnya liar, kelakuannya kadang amoral, kalau kata teman-teman ngopinya cangkeme ndodro . Jadi, mau bikin tulisan sebanyak apapun dan sampai jadi beberapa buku juga tidak akan pernah diterbitkan dan pasti tidak laku dipasaran. Tapi saya ini hanya berusaha jujur. Lha wong katanya Mbah Tedjo, “di Indonesia ini tidak ada sampah yang banyak orang-orang tak bermoral yang ngakunya bermoral, lha kalau bajingan ya ngaku