Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Ilmu Pengetahuan Sosial

A.     Pendahuluan Istilah sosial sering kita jumpai dalam berbagai literasi. Sosial dalam artian umum yang dipahami banyak orang maupun sosial sebagai disiplin keilmuan yang sudah menjadi sebuah konsensus. Apabila kata sosial ini dimaknai maka akan mengarah kepada objek yang berusaha digambarkan oleh kata sosial tersebut. Sosial ( Social) berasal dari kata Socious dalam bahasa Yunani yang memiliki makna kawan. Arisoteles pernah mengungkapkan manusia sebagai zoon politicon yang maknanya manusia tidak hanya bertindak sebagai individu tetapi membutuhkan adanya orang lain. Membutuhkan kawan atau membutuhkan ruang untuk bersosial. Hubungan berkawan ini tidaklah sederhana karena pola hubungan antar individu ini memunculkan peristiwa dan fenomena. Kejadian-kejadian beragam berkembang seiring dengan perilaku individu, jangkauan hubungan, dan ciri khas yang menyertainya. Semakin luas wilayah sosialnya maka berlaku semakin beragam hal-hal baru yang ditemui. Penemuan-penemuan ini yang akh

TEKNOLOGI MENGHILANGKAN KE-KHASAN BUDAYA DESA DAN KOTA

A.     Pendahuluan Dikotomi munculnya istilah desa dan kota cukup menarik untuk dibahas. Di kedua istilah ini memang mempunyai pemaknaan yang beragam. Desa dan kota mampu memberi gambaran perbedaan antar wilayah, perbedaan sistem didalamnya, dan berbagai ciri khas yang lainnya. Keberadaan wilayah pada awalnya sangat mempengaruhi pola hubungan maupun paradigma berpikir. Jika memandang kritis dengan fakta ini maka kita bisa memasuki suatu bentuk pola perkembangan sosial kemasyarakatan kita. Pandangan tentang evolusi tatanan kehidupan dalam artian terjadi pemusatan. Kota yang menjadi pusat kemudian di datangi orang-orang dari berbagai desa. Dekonstruksi kiranya perlu dikuatkan untuk memahami komunitas yang disebut kota dan desa ini. Akankah semua komunitas yang disebut desa akan menjadi kota atau komunitas kota hanyalah bagian dari desa. Ini bukan dalam rangka untuk memilih mana yang lebih baik tetapi sebagai sudut pandang baru agar hal yang dianggap pembeda tidak menjadi jurang pemi

KONSEP POLITIK DAN ILMU POLITIK

A.     Pendahuluan Seorang filusuf berkebangsaan Perancis, Jean Jacques Rousseau pernah menyatakan manusia terkuat tidak pernah cukup kuat untuk selalu menjadi majikan kecuali ia mengubah kekuatan menjadi hak dan kepatuhan menjadi tugas (Losco dan Williams, 2005: 241). Sepenggal kalimat yang disampaikan Rousseau ini menjadi gambaran adanya pola hubungan manusia dalam membuat dan menyelaraskan tatanan kehidupan. Ditegaskan bahwasanya kekuatan manusia bukan sekedar kekuatan fisik kemudian mampu mengalahkan untuk menguasai yang lain. Ia membubuhkan pentingnya peran untuk mengalokasikan potensi-potensi yang dimiliki individu. Pola-pola kemasyarakatan yang terjadi menunjukkan sistem hubungan dalam penyederhanaan tugas. Kekuatan menjadi hak dan kepatuhan menjadi tugas, penggalan kalimat ini begitu ringan namun mendalam. Kalimat yang akhirnya maknanya bertransformasi yaitu kekuatan yang diletakkan pada posisi tertentu dan kepatuhan yang ditujukan kepada kesetaraan. Kalau memandang secara