Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Kalau Saja Kang Somad Presiden

Kang Somad adalah gambaran pemuda desa yang mengalami suatu ketimpangan sosial kehidupan di tengah arus perubahan zaman. Kisahnya berawal dari desa ketika orangtuanya terpaksa meninggalkan dirinya di kampung. Keadaan pertengahan tahun 1993 di Gunungkidul memang tidak menentu. Bapak Kang Somad saat itu sebagai tukang bangunan terkenal semakin lama semakin meredup tergeser munculnya pemborong-pemborong berlabel sekolahan. Sementara ibunya hanyalah seorang buruh tani lahan garapan milik lurah desa. Hasilnya tak menentu tergantung kedermawanan Ki Lurah. Walhasil keadaan itu memaksa orangtuanya merantau mencari pekerjaan dan penghasilan yang lebih layak untuk membiayai Somad dan adiknya yang masih bayi. Mungkin saat itu riskan dan gambling ketika orangtuanya akan membawa Somad merantau. Ya kalau langsung dapat pekerjaan, ya kalau rumahnya sudah menetap tidak pindah sana pindah sini. Sejak usia 8 tahun Somad sudah hidup mandiri di pedesaan yang keras. Namun ditengah keterbatasan saat i

Dimana Letak Surga Pesepeda?

“If we’re going to talk about transport, I would say that the great city is not the one that has highways, but one where a child on a tricycle or bicycle can go safely everywhere” (Enrique Penalosa) Pernyataan Gubernur Bogota Ibukota Kolumbia periode 1998-2001 di atas rupanya menjadi trend moda transportasi di masa yang akan datang. Mengingat semakin hari kebutuhan akan kendaraan yang ramah lingkungan sangat dianjurkan. Berbagai teknologi kendaraan baru mengklaim menggembangkan mesin bebas emisi gas buang. Mulai dari teknologi hybrid , listrik, dan bahan bakar bio-energi mengiringi munculnya alat-alat transportasi saat ini. Namun tidak dipungkiri harga yang harus dibayar untuk bisa memperoleh teknologi tersebut tidaklah murah, sehingga tidak mungkin terjangkau semua kalangan. Termasuk nantinya apabila transportasi umum beralih secara besar-besaran tidak terbayang berapa biaya yang harus ditanggung. Semua ini juga pasti terjadi karena energi alternatif jelas dibutuhkan agar ti

Ada Kampanye..

Partai.. 3x Alangkah indahmu Merah, kuning, hijau, Warna benderamu Pelukismu agung siapa gerangan Partai.. oh partai.. Ciptaan Tuhan ( Lagu Pelangi , pernah dinyanyikan oleh seniman ternama Alm. Harry Roesli ) Waktu saya anak-anak dulu setiap ada kampanye pasti nonton, kadang-kadang jauh sampai Jalan Kusumanegara dekat Kebun Binatang Gembira Loka. Dengan naik sepeda bareng teman-teman SD, kadang-kadang juga ikut-ikutan bawa atribut bendera partai yang diambil dari pinggir-pinggir jalan. Tidak lupa bekas gelas plastik air mineral atau botol plastik diselipkan di antara ban dan fork sepeda, biar mirip seperti kampanye beneran. Teriakannya masih polos “kampanye... kampanye... kampanye...” belum ada teriakan semacam janji politisi atau jargon kepartaian. Benderanya berwarna-warni tidak peduli lambang-lambang yang tergambar. Beberapa simbol jari hafal walaupun saat itu sudah tidak berlaku dengan adanya sistem multi partai. Konvoi dan arak-arakan selalu dinanti kehadi

Rakyat Cerdas Punya Wakil Cerdas

Birokrasi adalah sumber kekuasaan bagi kelas yang dominan secara politik, dan menjadi sumber jaminan kesejahteraan bagi sebagian besar kelas menengah tetapi menjadi sumber penindasan bagi kalangan-kalangan lainnya dalam masyarakat. (Eva Etzioni-Halevy) Demokrasi dan birokrasi merupakan dua hal dalam pemerintahan sebuah negara yang tidak dapat dipisahkan. Melihat birokrasi adalah kesatuan atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan mengatur dan tentu tidak terlepas dari unsur-unsur politik didalamnya. Unsur-unsur politik itu bisa berupa politisi dan partai politik sebagai wadahnya. Dari sini kita akan sedikit mengurai tentang politisi. Politisi dalam sistem pemerintah sebagai individu-individu yang memiliki jabatan (birokrat) yang tidak lain adalah tokoh-tokoh politik. Tokoh politik yang dikenal dengan sebutan politisi ini dalam negara demokrasi adalah sebagai wakil rakyat baik dalam lembaga ekskutif maupun legislatif. Sistem pemerintahan Indonesia saat ini berbentuk demokr

3 Langkah Pemberdayaan Lingkungan Hijau

Permasalahan iklim yang diprediksi muncul di abad 21 sudah mulai dapat kita rasakan saat ini. Di kota besar misalnya, udara yang kita hirup sedikit mnyesakkan karena banyaknya polusi udara terutama dari kendaraan. Minimnya ruang terbuka hijau juga sangat berpengaruh terhadap kualitas udara di kota-kota besar saat ini. Sementara hutan kita yang termasuk bagian dari paru-paru dunia semakin hari semakin berkurang akibat pembukaan lahan untuk tanaman perkebunan yang tidak terkendali. Bahkan sedang terjadi polusi asap akibat kebakaran hutan. Alih-alih mencari keuntungan lebih, dampaknya tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Contoh Hutan Gunungkidul Membahas mengenai hutan dan keberadaan ruang hijau di Jogjakarta salah satunya berada di Kabupaten Gunungkidul.  Gunungkidul memiliki kondisi geografis pegunungan didominasi ekosistem hutan dengan luas 13.000 Ha. Mata pencaharian masyarakatnya sebagian besar adalah sektor pertanian. Sehingga sangat memungkinkan apabila kabupa

Orang Jawa Malu Tidak Bisa Inggris

Kota Wonosari saat ini sudah terbilang maju semakin tampak metropolis dibandingkan saya kecil dulu. Seingat saya bangunan paling ramai waktu saya kecil ya hanya deretan kios Jl. Agus Salim dan Pasar Argosari. Siang itu saya harus mencari tempat servis arloji karena sudah beberapa hari macet jarumnya mungkin gara-gara batrainya soak. Setelah muter-muter cukup lama akhirnya ketemu juga tukang service di depan Pasar Argosari. Sebenarnya keperluan di Wonosari hari itu untuk mencari data tugas kuliah dari dosen saya. Kebetulan lokasi tempat pencarian data itu belum terlalu saya ketahui, jadi cari tukang servis selain benerin jam niatnya sekalian tanya-tanya alamat. Saya ini asli Wonosari Gunungkidul dan tinggal sejak kecil di Jogja, perkembangan wilayah sedikit banyak saya mengikutinya. Sehari-hari bahasa saya dominan ngomong jawa, pake Bahasa Indonesia kalau formal-formal saja. Termasuk kalau di Wonosari ini sudah pasti nyervis arloji ini berbicaranya pake Basa Jawa alus atau kromo

Program Profesi Guru Prajabatan

Permendikbud 87 Tahun 2013 sepertinya semakin hari menjadi semakin kontroversial sejak ditetpkannya agustus lalu. Pemahaman akan makna butir dalam peraturan haruslah dipahami dengan baik sebelum memberikan suatu komentar. Mengenai dasar hukum munculnya peraturan menteri ini sudah sangat jelas. Sehingga memang sudah seharusnya Program Profesi Guru Prajabatan ini ada. PPG ini pada awalnya memang untuk mendapatkan sertifikasi sebagai seorang guru. Sertifikasi ini terhitung secara bertahap sejak tahun 2007 diberikan bagi guru yang sudah memiliki TMT sebelum tahun 2005. Kemudian saat itu sebenarnya sudah ada kebijakan PPG di LPTK yang menyelenggarakan program keguruan. Tujuan PPG saat itu tahun 2006 adalah untuk mempercepat memperoleh sertifikasi dengan alasan kesejahtraan guru perlu ditingkatkan segera. Karena keadaan saat itu pemerintah melakukan sertifikasi bertahap sekitar 300.000 guru/tahun yang berdasarkan masa kerja guru minimal 6 tahun, diperkirakan jumlah itu hanya menampung P

Kadugoogling

Atur Panuwun Kagem Sedulur Kadupala : Suridik, Panggang, Maul, Ucup Pertinyiinyi, Ginanjar, Anas, Kiky Suky, Yuser, Gentonk, Aan, Ade Sarwo, Hasan, Anggar, Nuri, Anin, Oni, Santy, Nourma, Tera, Kiki, Ismi, Asti. (foto menyusul) Sebut Kami Kadugoogling Mesin pencari terlaris sejagad ini rupanya tidak pernah lepas dari kehidupan manusia saat ini. Mbah google kita biasa menyebutnya. Search engine kenamaan ini menjadi bahan pilihan rujukan terbaik termasuk kalangan intelektual seperti mahasiswa. Jadi kalau bangga dan merasa hebat jadi mahasiswa jaman internet kelihatannya perlu menengok jauh kebelakang. Hebat kakek, nenek, bapak, atau ibu kita dahulu yang mungkin ketika kuliah masih bebas dari mesin bantu instan itu. Mencari sesuatu dengan google sering kita sebut dengan googling. Lhah kok ini ada kadugoogling? Oke simak cerita kami sampai tamat. J Hari jumat adalah baik maka haruslah dimanfaatkan dengan kegiatan-kegiatan yang baik. Sekelompok mahasiswa yang menamakan diri seb

Belajarlah Kontekstual

Pengalaman adalah pembelajaran yang paling berharga. Orang pintar akan kalah dengan orang berpengalaman. Bahkan dalam buku yang sering kita jumpai untuk menulis di masa sekolah di bagian bawah tertulis “experience is the best teacher” yang artinya pengalaman adalah guru yang terbaik. Berbicara pengalaman memang luas dan berbeda-beda. Lokasi yang sama dan peristiwa yang sama tidak melulu akan menghasilkan pengalaman yang sama melainkan bergantung pada posisi dan peranan dalam satu peristiwa. Sehingga wajar adanya apabila pengalaman terkadang juga bsa dikatakan menjadi indikator unggulan. Pengalaman berkaitan erat dengan peristiwa yang kita alami sehari-hari di berbagai posisi peran, tempat, dan keadaan. Sangat jelas bahwasannya pengalaman adalah syarat dengan hal kontekstual atau hal-hal dari kenyataan di lingkungan sekitar. Pengalaman yang bersifat kontekstual ini seperti proses kejiwaan dalam setiap diri manusia untuk selalu berkembang dan berubah. Lalu kalau pengalaman saja

Cari Orang Baik atau Benar?

Ia Yang Berlogika Ia manusia Sudah lupa asal usulnya Ia manusia Tidak ingat kemana akhir perjalanannya Terkadang sadar tinggal di mana Ia manusia Menelongok ke atas menginjak bawahnya Ia manusia Ia lupa tinggal di mana Manusia melawan sesama manusia Ia singa di ladang emas Manusia menginjak sesama manusia Kamu benar Ia manusia yang salah Kamu punya logika Ia manusia tidak boleh disalahkan Ia manusia Dzat-Nya turun sama rasa sama rata Ia manusia Hanya akan mendekati sempurna Ia manusia Ia Yang Berlogika... Kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakat tidak akan pernah lepas dari hal-hal yang hidup di masyarakat itu sendiri. Hal hidup itu yang senantiasa dinamis berkembang terkadang menyenangkan, bisa menyedihkan, dan polemik yang berkepanjangan. Saya, anda, kita semua saat ini tinggal di bumi dan secara universal sama hanya sebagai manusia. Masyarakat yang membuat kesepakatan sendiri dan aturan sendiri dan akhirnya muncul s

Narsis : Boleh atau Tidak?

Narsis akhir-akhir ini sering dikaitkan dengan sifat yang selalu negatif.  Mungkin kisah dari mitologi Yunani ini bisa sedikit menggambarkan bahasan mengenai narsis. Dikisahkan ada seorang pria yang berwajah sangat tampan bernama Narcissus. Ia merupakan anak dewa sungai Ciphissus buah pernikahan dengan peri cantik Liriope. Kegantengan Narcissus seolah menghipnotis seorang perempuan hingga tak mengherankan banyak gadis yang tertarik dan menaruh hati padanya. Namun, tak satu pun dari semua gadis yang memburunya itu dapat meruntuhkan hati Narcissus. Meski demikian, ada seorang gadis, Echo, yang jatuh cinta berat kepada Narcissus. Echo nekat sampai mengikuti Narcissus kemana pun ia pergi. Gadis ini selalu mengejarnya dan sangat berharap mendapatkan cintanya. Hal yang tak terduga si pria harapannya menampik cintanya sehingga membuat Echo putus asa. Gadis cantik ini pun masuk ke dalam hutan. Dikisahkan, lama kelamaan tubuhnya menghilang dan yang tinggak hanya suaranya yang selalu merata

Kemana Bangsa Ini Akan Dibawa?

Pesan Rudi Habibie “Hakikatnya! Apakah kita akan memiliki Kebudayaan Nasional yang tinggi sebagai Kebudayaan Indonesia, ataukah Peradaban Indonesia. Satu hal penting adalah kemauan menanggalkan sikap sebagai bangsa pengemis, bangsa budak, atau bangsa kuli.  Dan pemimpin nasional, elite masyarakat wajib memberi teladan untuk hal itu. Politik Uang yang hanya untuk mencapai kekuasaan yang dilakukan siapapun dari warga negara Indonesia, hanyalah melanggengkan jiwa pengemis, jiwa budak, dan jiwa kuli bagi bangsa sendiri. Itu berarti memang mereka tidak menginginkan terwujudnya sebuah Peradaban Indonesia, sebuah Kebudayaan Indonesia yang tinggi, kecuali kekuasaan yang Rakus dan Lalim ” Kalimat yang tertulis dalam Buku Biografi B.J. Habibie ini rasanya seperti sentilan di tahun yang kabarnya tahun politik ini. Memang sepertinya bangsa ini sedang kehilangan jati dirinya. Bangsa yang dulunya punya semangat juang tinggi pantang menyerah melawan kolonialisme hingga 3,5 abad da

Wanita Itu Istimewa

Perempuan adalah sosok yang sangat istimewa. Sangat sulit untuk menemukan kata yang paling tepat untuk mengaguminya. Pertama kali pendidikan itu dari perempuan, coba saja tengok bahasa yunani kuno ada istilah materna (pola asuh ibu) yang merupakan cikal bakal sekolah. Perempuan bersolek untuk menghias dirinya agar semakin menawan. Perempuan memiliki kelemah-lembutan untuk menyimbangkan adanya pria yang kuat dan tegas. Sehingga sudah kodratnya diciptkan berpasangan untuk saling melengkapi dan mendapatkan perlindungan. Namun terkadang semua terjebak, penialian kepada perempuan hanya ketubuhannya ( physical ) seperti halnya dalam masyarkat patriarki. Padahal keindahan dan keluhuran yang sejati tidak melulu berpatokan pada sisi jasmani saja. Sehingga karena gawatnya sisi jasmani itu bagi perempuan wajib hukumnya untuk menjaga aurat terutama dihadapan lelaki yang lain atau orang lain yang bukan muhrim. Muhrim dibeberapa literatur menyatakan hubungan darah atau famili. Kalau dalam