Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

UU No. 20 Tahun 2003 Dengan Hakikat Pendidikan

Bagaimana isi ? Adakah kaitannya? Bagaimana tujuan umum dikaitkan dengan tujuan instruksional? Definisi pendidikan menurut   UU No. 20 Tahun 2003   tentang SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana   untuk   mewujudkan suasana belajar   dan   proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya   untuk   memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara . Berdasarkan   definisi ada 3 (tiga) pokok pikiran  utama yang terkandung di dalamnya, yaitu: (1) usaha sadar dan terencana; (2) mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya; dan (3) memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Di bawah ini akan dipaparkan secara singkat ketiga pokok pikiran ter

Nasihat Pendidikan Orang Jawa

    Sekarang ini teori-teori pendidikan dapat dengan mudah kita cari. Media cetak tidak terbatas bahkan jika berbicara media elekronik dengan pointer, sentuhan jari, dan isyarat kata saja puluhan bahkan ribuan susunan kalimat dari para ahli dapat kita baca. Sebut saja Ki Hadjar Dewantara, putera bangsa perintis pendidikan Indonesia dengan teori trikon (kontinyu, konvergen, konsentris) yang sangat visioner. Nama-nama pencentus pendidikan revolusioner seperti John Dewey, Freire, Michael Fullan yang notabene bukan orang pribumi tetapi teorinya menjadi rujukan di Indonesia. Fakta yang cukup mengagetkan adalah kita lebih senang mengadopsi pandangan atau paham-paham pendidikan yang sumbernya malah bukan dari bangsa sendiri. Memang sah – sah saja apabila kita berbicara dan berusaha menerapkan teori yang berasal dari praktisi pendidikan asing dalam dunia pendidikan kita. Akan tetapi sebagai orang Indonesia, bukankah lebih sesuai dengan hasil pemikiran bangsa sendiri. Kalaupun mengamb

Pesan Dari Sabana

Deru suara kendaraan bermotor berlalu lalang melintasi jalan di depan kami duduk. Sesekali melintas suara yang terdengar dinamis dari hentakan kaki kuda “andhong” dan bunyi bel becak yang sedang melaju cepat membawa penumpang. Ya, inilah gambaran pemandangan yang selalu kami jumpai ketika duduk santai sembari menikmati hidangan angkringan saat jam istirahat di jeda waktu kuliah. Suasana siang memang riuh di depan kampus kami karena letaknya yang bersebelahan langsung dengan gedung-gedung pemerintahan dan berbagai sarana umum kota Jogja.  Perkenalkan kami sekelompok mahasiswa dari salah satu komunitas perguruan tinggi di Yogyakarta. Berdasarkan jurusan katanya bakal jadi calon guru, tetapi takdir Tuhan tidak ada yang tahu kan? Seandainya memang jadi guru semoga kami benar-benar menjadi guru yang menginspirasi murid-murid kami kelak. Amin... Kami memang memiliki tempat favorit saat mengisi waktu luang jam istirahat yaitu angkringan  (sudah tutup). Mungkin terlihat kurang akademis maha

SEBUAH DILEMA KEPEMIMPINAN

Petruk Dadi Ratu, Petruk Dadi Asu   Petruk dadi ratu bukanlah lakon yang dibuat-buat oleh dalang atau penulis naskah cerita pewayangan. Petruk sebagai abdi dalem dan cerminan rakyat jelata mungkin “ngimpi” jika menjadi seorang ratu. Namun kisah dalam pewayangan ini bukan sekedar lelucon untuk menghibur dan membesarkan hati orang miskin. Petruk disini adalah sebuah gambaran orang kecil yang kebetulan mendapatkan wahyu sebagai seorang ratu atau raja. Raja yang seperti apa sosok petruk? Akankah pribadi petruk dengan “laku” hidupnya yaitu kebenaran, kejujuran, dan kepolosan tetap ada ketika menjadi raja? Ataukah kekuasaan mengubah petruk menjadi “asu” yang bisa menunjukkan keganasan? Pertanyaan ini muncul bila kita menerka  dan menghubungkan dengan fakta seorang ratu atau yang kita kenal dengan pemimpin saat ini. Selain itu hal terkecil ketika harus membawa dan memimpin pribadi masing-masing menjadi gambaran lain fenomena lakon tersebut. Saya mencoba menggiring pemahaman untuk seje