Setiap hari ada saja kabar aneh-aneh terjadi di sekeliling kita. Termasuk kabarnya kere-kere yang masih bisa tertawa di keadaan yang serba terhimpit. Tawa kebahagiaan yang tulus bentuk kebersamaan sesama kere. Bagi saya kere tidak masalah. Kere itu tidak memalukan, kere juga tidak butuh bantuan dan santunan. Yang selama ini dapat bantuan dan santunan kan yang miskin dan tidak mampu. Kalau ada yang tanya, bukannya kere, miskin, dan tidak mampu itu sama saja? Jawabannya berbeda. Walaupun ada paribasan kere munggah bale yang bisa dimaknai naik kelas dari hidup kecingkrangan menjadi berkecukupan (OKB), kere tidaklah seperti itu. Kere itu malah jauh dari keinginan munggah bale . Sementara miskin dan tidak mampu ini hidupnya kekurangan dan merasa kurang. Contohnya malah bukan rakyat atau wong cilik tetapi seringnya penyakit kekurangan dan merasa kurang ini menyerang para pejabat dan konglomerat. Bukti sederhananya siapa yang suka korupsi, ngecu , maling duitnya orang kecil? Sudahlah