A.
Pendahuluan
Indonesia termasuk dalam salah satu
negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. Indonesia menempati urutan
ke-4 dalam hal jumlah populasinya yaitu dibawah Amerika Serikat, Tiongkok, dan
India. Ada sekitar 240 juta jiwa yang tahun demi tahun cenderung mengalami
kenaikan jumlah. Keadaan ini memerlukan pengelolaan yang tidak sederhana dalam
berbagai aspek kehidupan.
Adanya penduduk ini menghasilkan
berbagai macam studi. Berangkat dari mempelajari karakteristik, komposisi,
serta kedudukan dan fungsi dari adanya penduduk akan mengarahan kita pada objek
yang begitu kompleks. Kependudukan ini juga bukan sekedar tinjauan jumlah saja
melainkan lingkungan tempat tinggalnya
menjadi faktor yang cukup berpengaruh. Problematika kependudukan adalah bentuk
imbas dari interaksi individu terhadap lingkungannya.
Penduduk memiliki kecenderungan
perubahan yang dinamis baik secara lambat maupun cepat, drastis, ataupun
radikal. Perubahan-perubahan yang mudah diamati secara kuantitatif maupun
perubahan kualitatif. Objek yang begitu menarik untuk terus menerus diamati dan
ditelaah. Telah banyak berbagai artikel, penelitian, essay, atau
gambaran-gamabaran dunia sastra yang berusaha mengupas keunikan penduduk ini.
Penduduk dalam artian individu bagian dari masyarakat yang mendiami suatu
wilayah. Tetapi kesemuannya itu tidak cukup untuk memberi gambaran utuh yang
langsung diterima secara luas dan menyeluruh. Ini menjadi bukti bahwa penduduk dengan studi
kependudukannya tidak bisa diberikan definisi baku dengan satu sudut pandang
saja.
Keterikatan penduduk dengan wilayah yang
didudukinya sebenarnya adalah fenomena yang biasa tetapi untuk memahaminya
harus mampu memasuki ruang pengikat diantara keduanya. Terjadi sebuah pola
keterkaitan, hubungan timbal balik, bahkan ketergantungan mutlak. Individu sebagai
penduduk selalu membutuhkan ruang untuk melakukan tugas dan fungsinya dalam
rangka memelihara kehidupan dan mempertahankan kehidupannya.
Luasnya wilayah kajian penduduk,
kependudukan, dan lingkungan membutuhkan dasar keilmuan untuk memberi landasan
dasar arah berpikir. Rambu-rambu yang memberi batasan kajian dari sebuah studi.
Salah satu kajian dalam ranah Ilmu Pengetahuan Sosial memberi fokus untuk
mendalaminya yaitu studi mengenai kependudukan dan lingkungan. Makalah
sederhana ini ingin membahas mengenai kependudukan dan lingkungan tersebut
ditinjau dari pendapat ahli.
B.
Deskripsi
Kependudukan dan Lingkungan Hidup
UU No. 10 Tahun 1992 menerangkan penduduk adalah orang dalam
matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara,
dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas
wilayah negara pada waktu tertentu. Sudut pandang yang digunakan untuk
mendefinisikan penduduk lebih sederhana karena menekankan pada keberadaan dan
waktunya. Sementara ada satu istilah yang sering muncul dan memiliki pengetian
yang hampir serupa. Istilah yang sering digunakan itu adalah studi demografi.
Secara etimologis demografi terdiri dari kata demos dan graphien yang bisa
diartikan sebagai gambaran tentang masyarakat atau penduduk. Tetapi pengertiannya
tidak sesederhana itu.
Mantra (2009:2) mengemukakan demografi
mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk
meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini
selalu berubah-ubah dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi,
yaitu: kelahiran (fertilitas, mortalitas, gerak teritorial (migrasi), dan
mobilitas sosial. Pendapat Mantra menjelaskan bahwa demograf mempelajari
penduduk secara struktur yang dinamis dimana dipengaruhi oleh kelahiran,
kematian, dan perpindahan penduduk.
Sementara David Lucas (1990: 1)
menerangkan demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang
kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah
tentang jumlah, persebaran geografis, dan komposisi penduduk, serta bagaimana
faktor-faktor ini berubah dari waktu ke waktu. Penjelasan Lucas cukup
memberikan gambaran uas dan kompleksnya setudi demografi karena menuutnya
demografi juga berusaha mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi
berubah sewaktu-waktu.
Penyederhanaan tentang teori demografi
pernah pula diungkapkan oleh Singarimbun (1996: 72) dengan istilah mikro
demografi yaitu sebagai pendekatan adalah sesuatu yang baru, yang merupakan
perpaduan antara demografi dan antropologi yang juga dikatakan quasi
antropological. Penyederhanaan konsep demografi ini menjadi lebih erat dengan
pengertian kependudukan. Ada istilah antropologi yang berarti lingkup
pembahasan menjadi lebih sederhana dikarenakan memfokuskan pada orang-orang di
wilayah tertentu dengan ciri khas tertentu.
Penulis mencoba menarik satu pemahaman
bahwa kependudukan adalah bagaian dari studi demografi sehingga keduanya tidak
berbeda tetapi menduduki konsep dan terapan. Kependudukan sebagai terapan dari
demografi dapat dipahami sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah
dan tunduk pada aturan negara sehingga ada batasan-batasan dan metodologi
tertentu untuk mengetahui komposisi serta strukturnya.
Kependudukan tidak akan pernah terlepas
dengan studi lingkungan. Karena manusia jelas berinteraksi dengan tempat
tinggalnya. Lingkungan menurut pemahaman penulis adalah lokasi atau menggambarkan
tempat. Kaitannya dengan kependudukan lingkungan merupakan faktor-faktor yang
juga memberi pengaruh pada pemukiman, mata pencaharian, dan kemampuannya untuk
beradaptasi. Sehingga jika membahas kependudukan dan lingkungan berarti kita
memasuki studi demografi.
C.
Usaha
Pelestarian Lingkungan
Permasalahan iklim yang diprediksi
muncul di abad 21 sudah mulai dapat kita rasakan saat ini. Di kota besar
misalnya, udara yang kita hirup sedikit menyesakkan karena banyaknya polusi
udara terutama dari kendaraan. Minimnya ruang terbuka hijau juga sangat
berpengaruh terhadap kualitas udara di kota-kota besar saat ini. Sementara
hutan kita yang termasuk bagian dari paru-paru dunia semakin hari semakin
berkurang akibat pembukaan lahan untuk tanaman perkebunan yang tidak terkendali.
Bahkan sedang terjadi polusi asap akibat kebakaran hutan.
Penulis lebih tertarik menyoroti tentang
isu lingkungan berkaitan dengan hutan. Maka dalam paragaraf penulis memberikan
saran untuk pihak terkait menjalankan langkah-langkah strategis. Pertama, inventarisasi yang berarti
pencatatan atau pendaftaran. Pencatatan ini untuk memperoleh data lokasi-lokasi
yang strategis untuk lahan hijau tesebut sekaligus menyesuaikan dengan keadaan
masyarakat termasuk keterjangkauannya. Tidak mungkin di lingkungan yang sudah
padat penduduk seperti kota untuk digencarkan lahan hijau pepohonan. Kedua, eksplorasi yaitu penjelajahan
lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan. Berdasarkan data lokasi kemudian
mencari lebih mendalam tentang kondisi lahan atau mengeksplor termasuk mencari
tanaman pohon yang sesuai di daerah itu dan memetakan lebih lanjut. Selain
fokus pada tanaman kayu juga pemberdayaan mengenai kebun keluarga. Ketiga, konservasi sebagai langkah
terakhir yaitu pemeliharaan dan perlindungan sekaligus pelestarian secara
teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan. Setelah menemukan lokasi yang
tepat bekerjasama dengan masyarakat setempat menyepakati beberapa aturan konsep
lingkungan hijau.
Masyarakat dilibatkan dalam penanaman,
pemeliharaan, dan nantinya pengolahan. Termasuk jika di lingkungan masyarakat
tersebut ditemukan pepohonan yang tumbuh alami
atau hutan tanpa kepemilikan pribadi maka tidak boleh untuk diusik
keberadaanya. Jika belum masuk wilayah konservasi bisa disepakati sebagai
konservasi lingkungan masyarakat yang mendiami wilayah tersebut. Berbagai upaya
tersebut bisa menjadi gambaran awal ketika ingin menjaga kelestarian di lingkungan
tempat kita tinggal. Upaya pencegahan lebih baik sekaligus untuk mengarahkan
pembangunan yang akan datang tidak melupakan faktor keberadaan lingkungan
hijau.
D.
Kesimpulan
Kependudukan dan lingkungan adalah
hubungan yang komplementer. Satu dan lainnya saling membutuhkan untuk mencapai
ketergantungan yang terus menerus, maka jika ada ketidakseimbangan di satu
pihak sudah pasti menimbulkan permasalahan yang kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Ida Bagus Mantra. 2009. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Lucas,
David. dkk. 1990. Pengantar Kependudukan
(Terjemahan Bakdi dan Riningsih. Yogyakarta: Gajah Mada Press
Masri Singarimbun. 1996. Penduduk dan Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Komentar
Posting Komentar